Ekspor Tanaman Hias Indonesia yang Meningkat Selama Pandemi

Ekspor tanaman hias Indonesia semakin meningkat dengan pesat meskipun dengan keadaan kondisi yang kurang stabil saat ini. selama pandemi Indonesia banyak mengekspor tanaman hias ke berbagai negara yang membuat ekspor tanaman hias meningkat belakang ini. tanaman hias yang merupakan salah satu komoditas penghilang stres sebagian besar masyarakat dunia termasuk Indonesia membuat permintaan pasar produk tanaman hidup baik hias maupun bunga potong meningkat.

Dalam masa pandemi sekarang membuat orang-orang ingin memiliki tanaman hias sebagai penghilang rasa stres karena memikirkan keadaan yang tak kunjung membaik, terbukti dengan naiknya nilai tanaman hias Indonesia yang banyak diekspor ke berbagai negara, karena inndonesia merupakan negara penghasil tanaman hias terbanyak. Produk tanaman hias mencapai peningkatan sampai 67,73% dengan nilai USD 10,77 juta. Produk bunga dan kuncup bunga potong segar dengan porsi 26,92% mendominasi tanaman hias ekspor Indonesia. Llau ada lumut mosse dan lichen yang mencapai porsi 22,54% dan 50,53% tanaman hias jenis lainnya.

LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) mengatakan meskipun kinerja ekspor tanaman hias Indonesia sempat mengalami penurunan karena adanya pandemi awal tahun 2020 tapi sekarang sudah mengalami peningkatan karena aktivitas masyarakat dunia yang mulai aktif memberikan dampak positif membuat tanaman hias Indonesia mencapai 69,73%.

Banyak jenis tanaman hias Indonesia yang diekspor ke negara lain, namun produk lumut mosse dan lichen yang memiliki porsi besar untuk ekspor. Karena tanaman ini memiliki kandungan yang bias mengobati jantung, asma, lambung, bronkitis hingga anti kanker. Jenis tanaman ini biasanya diekspor ke Jepang karena industri farmasi jepang memanfaatkan nutrisi yang ada dalam tanaman hias tersebut hingga bisa meningkatkan ekspor bagi Indonesia.

Selanjutnya ada tanaman hias Indonesia yang mengisi porsi ekspor merupakan produk tanaman bunga potong dan tanaman cangkok, karena permintaan negara Singapura untuk karangan bunga dalam berbagai upacara dan perayaan tertentu. Porsi tanaman hias ini bisa mencapai 97,37% atau USD 1,6 Juta. Impor dunia bunga memiliki kecenderungan tren yang biasa meningkat, sejumlah perayaan penting yang bisanya membutuhkan bunga seperti hari kasih sayang, hari natal, dan hari ibu.

Namun berdasarkan catatan data yang diperoleh peningkatan tanaman impor dipegang oleh belanda yang mencapai USD 134,76 Juta, lalu ada inggris yang naik USD 65,68 juta, dan USD 59,62 juta untuk Italia. Karena adanya penurunan dalam ekspor tanaman hias Indonesia jadi tidak bisa mendapatkan angka kenaikan yang begitu besar. Tempat penghasil tanaman hias Indonesia harus ditingkatkan cara kinerja dan mengelolanya agar Indonesia tetap memiliki banyak jenis tanaman hias yang bisa diekspor membuat negara lain tertarik dengan tanaman hias yang dimiliki Indonesia.

Oleh karena itu masyarakat harus membudidayakan tanaman hias agar memiliki harga jual tang tinggi dan menarik perhatian negara lain agar dikirimi tanaman hias yang bermanfaat dan bisa digunakan untuk kebutuhan apapun. Selain bisa menghilangkan stres, tanaman hias juga bisa menjadi salah satu koleksi pribadi untuk sebagian orang, dari informasi yang tercatat daerah penghasil tanaman hias terbanyak ada DKI jakarta yang menempati posisi kedua dengan jumlah ekspor 19, lalu ada jawa tengah dengan jumlah ekspor 7, banten dengan jumlah ekspor 6, dan terakhir ada jawa timur dengan jumlah ekspor 4. Biasanya pelaku usaha tanaman hias didominasi kelompok eksportir.